setelah upacara perkabungan


ingin sekali waktu kuakrabi
upacara perkabungan burung-burung
: perjanjian sunyi usai percintaan
lewat riuh anak-anak angin
yang berlari dalam gerimis
di bawah bulan penuh
doa mereka kirimkan
dalam ramuan bunga, dupa dan tirta
dari seluruh tubuhnya

gerimis lalu kubayangkan
memburamkan jejak perjalanan
sejarah yang telah mengikat
pengembaraan ruh-ruh
di satu titik kehampaan
kemudian melepas
duka yang dihantar usia

melangkahlah! –ucapku
bersama angin saat musim menua
mengantar rakit yang dibentuk
dari doa arungi telaga
meliuk-liuk bagai tari akhir waktu
lalu meruntuhkan batas kesenyapan
bahwa kematian menjadi awal
bagi permulaan

sementara di langit
mimpi perjumpaan sirna
dalam permainan zaman
burung-burung kembali riang
menata abadi peraduan
dari daun dan ranting rapuh
yang dikirim anak-anak angin

Lihat (Baca) juga Karya Lainnya:



0 komentar:

Posting Komentar

Prolog

Era tahun 90-an. Kota Negara (Jembrana) bagai atraksi; baca puisi, lomba cipta puisi, musikalisasi puisi, pentas teater, mulai dari desa kedesa sampai ke acara resmi pemerintah daerah.

Kalau dirinci puluhan kelompok sanggar selalu rutin menggelar pentas keseniannya, mulai Sanggar Gardi Loloan, sanggar Prasasti, Teater Kene, Sanggar Susur, Sanggar Pilot, Sanggar
Kenari, Kelompok Pesaji, Teater Hitam Putih, Teater GAR, Padukuhan Seni Tibu Bunter, KPSJ, Bali Experimental Teater, dan banyak lagi yang diam-diam menggelar aktifitasnya sendiri.

Rajer Babat (Rembug Apresiasi Jembrana Bali Barat) Purnama Kapat merupakan wadah kreativitas seniman-seniman muda yang getol menggeluti kesenian modern di kota Makepung, kendati jauh dari hiruk pikuk metropolitan dan serba minimalis. Penyelenggaraan kesenian hanyalah menghandalkan honor nulis puisi, prosa di media setempat.

Kemana-mana, mengajukan proposal atau ijin keramaian misalnya, dilakukan dengan berjalan kaki atau kadang naik sepeda pancal. Kalau ingin naik sepeda motor, harus nunggu teman yang kebetulan mampir atau sekedar mencari keramaian di posko. Tapi, tanpa mengurangi taksu (baca: jiwa) tentunya!

Apresiasi

Kategori


 

dimodifikasi oleh Wendra